Blogger templates

Pages

Jumat, 31 Mei 2013

Subhanallah!!Anak 5 tahun dari keluarga non muslim hafal Al Quran

Subhanallah.. anak umur 5 tahun dari keluarga non muslim bisa hafal 30 juz Al Qur'an dengan sendirinya. Anak ini bernama Syarifuddin Khalifa yang dilahirkan di Tanzania, Afrika Timur. Yang membuat saya sangat heran dan sekaligus takjub akan kebesaran Allah SWT adalah anak di dilahirkan dari keluarga khatolik yaitu kedua orang tuanya beragama khatolik.Tidak ada yang pernah mengajari dia bagaimana membaca Al Quran tetapi dengan sendirinya dia bisa membaca dan hafal semua isi Al Quran. Jujur saya saja 1 juz Al Quran ga hafal tetapi anak ini bisa hafal 30 juz Al Quran dengan sendirinya dan pada umur tersebut dia sudah shalat 5 waktu bahkan menurut kabar yang beredar dia sudah fasih membaca Al Quran sejak berusia 1.5 tahun.Itu adalah sebagai bukti dan sekaligus tanda bahwa Al Qur'an adalah kitab suci yang di turankan Allah SWT untuk kita manusia dan sekaligus membuktikan bahwa ajaran agama islam adalah agama yang diridhoi oleh Allah Swt.
Awalnya orang tuanya mengira pada saat pertama kali dia mengucapkan ayat-ayat suci Al Qur'an, orang tuanya mengira bahwa anak tersebut mengalami gangguan atau dikuasi setan.Akan tetapi ketika itu ada tetangganya yang mengerti memberitahukan kepada orang tua dari anak tersebut. Orang yang mendengarkan dia ceramah dan mengucapkan ayat-ayat suci Al Qur'an pun merasa takjub dan begitu hebatnya kuasa Allah.Akhirnya orang tua dari anak tersebut menyadari akan tanda kebesaran dari Allah Swt dan kemudian kedua orang tuanya pun memeluk islam. Karena, bagaimana mungkin anak kecil umur 1,5 tahun sudah bisa mengucapkan secara fasih ayat-ayat suci Al Quran dan umur 5 tahun hafal semua isi Al Quran padahal dia dari keluarga non muslim yang mana tidak ada orang yang mengajarinya membaca Al Qur'an. Hal itu bisa terjadi hanya karena kekuasaan Allah semata dan menunjukkan bahwa betapa besar kekuasaan Allah dengan tanda-tandanya.
Ini videonya :




Hal lain yang mengherankan yaitu kemampuan dia berbicara dalam berbagai bahasa yaitu Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. serta berceramah dan mengucapkan terjemahan Al Quran ke berbagai bahasa tersebut.Hal pertama yang sering dia ucapkan adalah "Anda bertobat dan anda akan diterima oleh Allah Swt".
Sekarang ribuan orang di Kenya telah memeluk agama islam berkat dakhwahnya.

Coba anda bayangkan bagaiman anak kecil yang terlahir dari keluarga khatolik dapat fasih mengucapkan ayat-ayat suci Al Qur'an pada saat umur 1,5 tahun dan pada umur 5 tahun hafal semua isi Al Qur'an dan mampu memberikan ceramah kepada orang-orang padahal dia terlahir dari keluarga khatolik dan tidak ada yang mengajarinya.

Berkat dakhwahnya itu orang-orang di Kenya berduyun-duyun masuk islam kurang lebih sebanyak 1.000 orang, Subhanallah.Sungguh benar Maha suci Allah dengan segala kebesarannya. Ingatlah, tiada yang mustahil bagi Allah.

Sumber : http://www.terserah.web.id/berita-unik/81-subhanallah-anak-5-tahun-hafal-al-quran
Baca SelengkapnyaSubhanallah!!Anak 5 tahun dari keluarga non muslim hafal Al Quran

Subhanallah!!Anak 5 tahun dari keluarga non muslim hafal Al Quran

Subhanallah.. anak umur 5 tahun dari keluarga non muslim bisa hafal 30 juz Al Qur'an dengan sendirinya. Anak ini bernama Syarifuddin Khalifa yang dilahirkan di Tanzania, Afrika Timur. Yang membuat saya sangat heran dan sekaligus takjub akan kebesaran Allah SWT adalah anak di dilahirkan dari keluarga khatolik yaitu kedua orang tuanya beragama khatolik.Tidak ada yang pernah mengajari dia bagaimana membaca Al Quran tetapi dengan sendirinya dia bisa membaca dan hafal semua isi Al Quran. Jujur saya saja 1 juz Al Quran ga hafal tetapi anak ini bisa hafal 30 juz Al Quran dengan sendirinya dan pada umur tersebut dia sudah shalat 5 waktu bahkan menurut kabar yang beredar dia sudah fasih membaca Al Quran sejak berusia 1.5 tahun.Itu adalah sebagai bukti dan sekaligus tanda bahwa Al Qur'an adalah kitab suci yang di turankan Allah SWT untuk kita manusia dan sekaligus membuktikan bahwa ajaran agama islam adalah agama yang diridhoi oleh Allah Swt.
Awalnya orang tuanya mengira pada saat pertama kali dia mengucapkan ayat-ayat suci Al Qur'an, orang tuanya mengira bahwa anak tersebut mengalami gangguan atau dikuasi setan.Akan tetapi ketika itu ada tetangganya yang mengerti memberitahukan kepada orang tua dari anak tersebut. Orang yang mendengarkan dia ceramah dan mengucapkan ayat-ayat suci Al Qur'an pun merasa takjub dan begitu hebatnya kuasa Allah.Akhirnya orang tua dari anak tersebut menyadari akan tanda kebesaran dari Allah Swt dan kemudian kedua orang tuanya pun memeluk islam. Karena, bagaimana mungkin anak kecil umur 1,5 tahun sudah bisa mengucapkan secara fasih ayat-ayat suci Al Quran dan umur 5 tahun hafal semua isi Al Quran padahal dia dari keluarga non muslim yang mana tidak ada orang yang mengajarinya membaca Al Qur'an. Hal itu bisa terjadi hanya karena kekuasaan Allah semata dan menunjukkan bahwa betapa besar kekuasaan Allah dengan tanda-tandanya.
Ini videonya :




Hal lain yang mengherankan yaitu kemampuan dia berbicara dalam berbagai bahasa yaitu Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. serta berceramah dan mengucapkan terjemahan Al Quran ke berbagai bahasa tersebut.Hal pertama yang sering dia ucapkan adalah "Anda bertobat dan anda akan diterima oleh Allah Swt".
Sekarang ribuan orang di Kenya telah memeluk agama islam berkat dakhwahnya.

Coba anda bayangkan bagaiman anak kecil yang terlahir dari keluarga khatolik dapat fasih mengucapkan ayat-ayat suci Al Qur'an pada saat umur 1,5 tahun dan pada umur 5 tahun hafal semua isi Al Qur'an dan mampu memberikan ceramah kepada orang-orang padahal dia terlahir dari keluarga khatolik dan tidak ada yang mengajarinya.

Berkat dakhwahnya itu orang-orang di Kenya berduyun-duyun masuk islam kurang lebih sebanyak 1.000 orang, Subhanallah.Sungguh benar Maha suci Allah dengan segala kebesarannya. Ingatlah, tiada yang mustahil bagi Allah.

Sumber : http://www.terserah.web.id/berita-unik/81-subhanallah-anak-5-tahun-hafal-al-quran
Baca SelengkapnyaSubhanallah!!Anak 5 tahun dari keluarga non muslim hafal Al Quran

Kamis, 30 Mei 2013

Hikmah Ketika Sakit

Setiap manusia pasit pernah merasakan sakit, betul! Padahal jika kita mengetahui hikmah ketika sakti, pasti semua manusia tidak akan banyak yang mengeluh...

Biar tidak pada mengeluh, saya akan coba berikan beberapa hikmah ketika sakit, semoga dengan membaca hikmah ini, kita tidak akan pernah mengeluh lagi.. Insya Allah!

Berikut hikmah ketika sakit :


1. Mendapat Kebaikan
Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah SWT untuk mendapat kebaikan, niscaya Allah akan menimpakan musibah kepadanya. (HR. Bukhari-Muslim)

2. Menghapus Kesalahan-Kesalahan
Tiada balasan bagi seorang muslim yang ditimpa penderitaan, kepayahan, kegundahan, kesedihan, penyakit, bahkan dari yang menusuknya, kecuali Allah SWT akan melebur atau menghapus kesalahan-kesalahannya. (HR. Bukhari-Muslim)

3. Mendapatkan Pahala Ibadah
Apabila seorang hamba sakit atau berpergian, maka dituliskan baginya pahala ibadah seperti pahala ibadah yang ia lakukan ketika mukim (tinggal di kampung halaman) dan sehat. (HR. Bukhari)

4. Dicatat Sebagai Kebaikan
Sangat menakjubkan sifar orang mukmin, semua sifatnya baik. Hal ini tidak dimiliki oleh seorangpun kecuali orang mukmin, jika ia mendapat kesenangan ia bersyukur dan jika ia ditimpa cobaan atau musibah ia bersabar, maka hal ini juga menjadi kebaikan baginya. (HR. Muslim dan Ahmad)

Inilah hikmah ketika sakit, yang selam ini belum kita ketahui betul. Semoga dengan kita mengetahui hikmah ini, kita senantiasa selalu bersabar dan tawakal kepada Allah SWT dalam menghadapi cobaan dan ujian dari Allah SWT.
Baca SelengkapnyaHikmah Ketika Sakit

Hukum Menjenguk Orang Sakit


Biar bagaimanapun, menjenguk orang sakit adalah salah satu etika di dalam Islam, yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana sabdanya : "Berilah makan orang yang lapar, jenguklah orang yang sakit dan lepasakanlah orang yang tertawan". (HR. Bukhari dan Ahmad).

Rasulullah SAW menganjurkan, karena tujuannya untuk mengobati jiwa dan memenuhi hak orang yang sakti itu. Adapun hak seorang muslim atas orang muslim lainnya itu ada enam hak yaitu yang tertuang pada hadits Rasulullah SAW.

Beliau bersabda : "Apabila kamu bertemu dengan orang maka ucapkanlah salam kepadanya, apabila ada yang mengundangmu penuhilah undangannya, apabila ada yang meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, apabila ada orang yang bersin lalu ia memuji Allah maka bacalah tasymit (doa balasan orang bersin yaitu yarhamukallah) untuknya, apabila ada yang sakit jenguklah dan apabila ada yang meninggal dunia maka antarlah jenazahnya". (HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)

Terus apa hukum menjenguk orang sakit? Sabar dulu... Inilah jawabannya :


Ibnu Abbas berkata : Adapun hukum menjenguk orang sakit adalah hukumnya SUNNAH, pada hari pertama menjenguk dan suka rela pada hari berikutnya. Inilah hukum menjenguk orang sakit, untuk itu jenguklah meskipun hanya sekali.

Nah, sekarang sudah tahukan hukum menjenguk orang sakit, jadi usahakanlah untuk senantiasa menjenguk sahabat-sahabat kita yang sedang sakit, baik di rumah maupun di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaHukum Menjenguk Orang Sakit

Etika Berdzikir

 
Di dalam berdzikir, kita harus mempunyai etika Agar dapat memberikan manfaat pada diri kita.
Memang tujuan zikir adalah menyucikan dan membangkitkan jiwa serta membersihkan hati. Akan tetapi tujuan zikir tidak akan mungkin tercapai dan memberikan manfaat, jika tidak dibarengi dengan keyakinan hati. Betul!

Nah, untuk mencapai keyakinan hati. Allah Subhanallahu Wa Ta'ala telah menunjukan kepada hamba-Nya etika yang seharusnya diperhatikan dalam berdzikir diantaranya yaitu:


1. Zikir dianjurkan untuk dilakukan dengan tanpa mengeraskan suara. Dalam hal ini Allah Subhanallahu Wa Ta'ala berfirman : "Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah". (QS. Al A'raf : 205)

Rasulullah Salallahu'alaihi Wa Salam pun bersabda dalam haditsnya : "Wahai manusia berdoalah dengan suara yang lirih karena kalian tidak berdoa kepada zat yang tuli atau zat yang ghaib. Sesungguhnya kalian berdoa kepada zat yang Maha Mendengar dan Maha Dekat, lebih dekat kepada salah seorang diantara kalian daripada leher untanya". (HR. Bukhari - Muslim)

2. Zikir dengan sikap penuh pengharapan dan kecemasan ketika berdzikir kepada Allah Subahanllahu Wa Ta'ala.

3. Hendaknya dalam keadaan bersih, suci dan wangi. Baik dari pakaiannya maupun tubuhnya, karena hal ini dapat membuat jiwa lebih bersemangat dan giat.

4. Hendaklah menghadap kiblat semampu mungkin.

Inilah etika berdzikir yang Allah Subahanallahu Wa Ta'ala tunjukan kepada hamba-hamba-Nya. Untuk itu, mulailah dari sekarang kita membiasakan menggunakan etika berdzikir ini. Insya allah!
Baca SelengkapnyaEtika Berdzikir

Doa Orang Yang Tertimpa Musibah

Assalamu'alakum sobat semua,,,
Disamping kesibukan pribadi, kesibukan di tempat kerja juga. saya masih ingat banget dengan apa yang sudah saya janjikan, bahwa blog kumpulan tausiyah singkat ini akan memberikan tausiyah singkat tentang sunnah-sunnah Rasulullah SAW, tapi berhubung baru bisa online lagi dan bisa buka blog tercinta ini kembali, dilain waktu yah. Untuk itu, saya tidak akan lama-lama karena masih ada yang harus dikerjakan kembali, harap dimaklum yah.


Beberapa minggu lalu, tepatnya di Jakarta ibu kota Indonesia, sedang mengalami musibah yaitu banjir. Mungkin ini memang salah kita selaku hamba Allah SWT yang tidak luput dari kesalahan, tapi dengan kita menyikapinya positif, insya allah ada hikmahnya dibalik musibah banjir itu.

Tapi saya himbau kepada teman-teman yang memang terkena banjir, bersabarlah karena Allah SWT bersama orang-orang yang sabar. Untuk itu, saya berikan doa orang yang tertimpa musibah, semoga dengan kita membaca doa ini, Allah SWT akan memberikan pahala yang berlipat ganda dan akan memberikan yang lebih baik lagi dari sebelum-sebelumnya.

berikut doa orang yang tertimpa musibah : "Innaa lillaahi wa innaa ilayhi roo ji'uwn, Allahumma' jurniy fiy mushiybatiy wa akhlif liy khoyroon minhaa".


yang artinya : Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadanya kami akan kembali (di hari kiamat). Ya Allah! Berilah pahala kepadaku dan gantilah  untukku dengan yang lebih baik (dari musibahku). HR. Muslim

Inilah doa orang yang tertimpa musibah, baik itu musibah karena banjir, gempa bumi, longsor, tsunami, jatuh miskin, kehilangan, sakit, dan lain-lain.

Ingat yan sob, anggap ini adalah teguran atau peringatan buat kita dari Allah SWT, itu semua karena Allah SWT masih sayang pada hamba-hambaNya.
Baca SelengkapnyaDoa Orang Yang Tertimpa Musibah

Sunah Setelah Bangun Tidur

Sunah-sunah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam  yang akan dibahas ini, kita awali melakukan sunah setelah bangun tidur. Mungkin kedengarannya sepele, tapi yang namanya kita menjalankan segala sesuatu dengan sunah-sunah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam itu tidak akan rugi, bukan! Bahkan sangat menguntungkan buat kita selaku umatnya.



Hampir semua orang pasti hafal dengan doa sebelum tidur maupun sesudah tidur, betul! Tapi tidak banyak orang yang mengerti akan sunah-sunah yang dilakukan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam setelah bangun tidur. 

Oleh karena itu, saya selaku admin blog kumpulan tausiyah singkat, ingin saling mengingatkan kepada sobat semua, mungkin saja dikalangan sobat muslim semua belum ada yang tahu melakukan hal yang sunah setelah bangun tidur yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Yang pertama, membasuh wajah dengan tangan.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda , “Rasulullah kemudian bangun tidur, lalu duduk sambil mengusap (bekas) tidur di wajah beliau dengan tangan beliau”. (HR. Muslim)
Yang kedua, membaca doa bangun tidur.
Alhamdulillaah illadtii ahyanaa ba’da maa a maa tanaa wa i layhi nnusyuw ru.
Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan aku setelah mematikan aku dan kepada-Nya-lah aku kembali. (HR. Bukhari)
Yang ketiga, memakai siwak.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam ketika bangun tidur menggosok mulutnya dengan siwak”. (Muttafaq’alaih)
Yang keempat, menghisap air ke dalam hidung.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Tatkala salah seorang di antara kalian bangun tidur, hendaklanya dia menghisap air ke hidung sebanyak tiga kali, sesungguhnya setan menginap di lubang hidungnya.” (Muttafaq ‘alaih)
Yang kelima, membasuh kedua belah tangan tiga kali.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Ketika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya hendaknya dia tidak mencelupkan tangannya ke dalam tempat (air) sampai dia membasuh tangannya itu sebanyak tiga kali.” (Muttafaq ‘alaih)
Inilah sunah-sunah setelah bangun tidur yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam, semoga dengan kita menjalankan sunah-sunah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam, kita bisa mendapatkan syafaatnya di yaumul akhir nanti. Amin.
Baca SelengkapnyaSunah Setelah Bangun Tidur

Inilah Tausiyah Ustad Jefry Al-Bukhori (Uje) yang Populer di Twitter!




Almarhum Ustad Jefry Al-Bukhori bukan termasuk deretan ustad yang rajin memberikan ceramah atau tausiyah melalui media sosial Twitter. Aktivitasnya di linimasa bisa dikatakan tidak terlalu banyak. Namun, jika ditelusuri lagi, pada saat Ramadan hingga Lebaran tahun lalu, Uje sempat membagi kata-kata hikmahnya melalui Twitter. Apa saja isi tausiyahnya itu?
1. Jika kita hanya boleh memilih 5 didunia ini maka pilihlah agama, harta, akhlaq mulia, rasa malu & pemurah.. Pesan luqmanul hakim kpd anaknya.
2. Jika disuruh memilih yg terburuk dari dirimu maka pilihlah “hati dan lidah” mu.. Karna byk orang yg tdk selamat dikarnakan hati dan lidahnya.
3. Jika disuruh memilih yg terbaik dari dirimu maka pilihlah “hati dan lidah” mu, Karna byk orang yg menjadi mulia dikarnakan hati dan lidahnya.
4. Hati yg tak ramah seringkali membuat lidah jadi bermasalah.. Dan perkataan yg baik tdk akan lahir dari lisan yg suka menghina..
5. “Hati dan lidah” seringkali jadi pangkal “masalah”.
6. Lelahnya menjadi orang dengki, Setiap saat dia harus mencari2 & menunggu2 kesalahan orang yg didengkinya, jk tdk ada dia akan memfitnahnya.
7. Al-Qur’an.. Membacanya ada kemuliaan.. Membaca lalu memahaminya ada kemuliaan dan keutamaan.. Mengamalkannya itulah para kekasih.
8. Mengeluh tanpa usaha mencari jalan keluar apalah artinya, mengeluh tdk akan merubah apapun yg tlh terjadi, tinggal bagaimana memperbaiki..
9. Alangkah baiknya orang2 yang sibuk meneliti aib diri mereka sendiri dengan tidak mengurusi (membicarakan) aib-aib orang lain.. Ad-Dailami.
10. Memberi maaf tdk harus menunggu yg salah meminta maaf.. itulah kemuliaannya (Tempo)
Baca SelengkapnyaInilah Tausiyah Ustad Jefry Al-Bukhori (Uje) yang Populer di Twitter!

Sabtu, 25 Mei 2013

Ciri-Ciri Wanita Ahli Surga

Wanita Ahli Surga dan Ciri-Cirinya


Setiap insan tentunya mendambakan kenikmatan yang paling tinggi dan abadi. Kenikmatan itu adalah Surga. Di dalamnya terdapat bejana-bejana dari emas dan perak, istana yang megah dengan dihiasi beragam permata, dan berbagai macam kenikmatan lainnya yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbetik di hati.
Dalam Al Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menggambarkan kenikmatan-kenikmatan Surga. Di antaranya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“(Apakah) perumpamaan (penghuni) Surga yang dijanjikan kepada orang-orang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?” (QS. Muhammad: 15)
“Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk Surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam Surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. Al Waqiah: 10-21)
Di samping mendapatkan kenikmatan-kenikmatan tersebut, orang-orang yang beriman kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari Surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur’an yang mulia, diantaranya:
“Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik.” (QS. Al Waqiah: 22-23)
“Dan di dalam Surga-Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.” (QS. Ar Rahman: 56)
“Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (QS. Ar Rahman: 58)
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS. Al Waqiah: 35-37)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menggambarkan keutamaan-keutamaan wanita penduduk Surga dalam sabda beliau:
“ … seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya.” (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu)
Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
Sesungguhnya istri-istri penduduk Surga akan memanggil suami-suami mereka dengan suara yang merdu yang tidak pernah didengarkan oleh seorangpun. Diantara yang didendangkan oleh mereka: “Kami adalah wanita-wanita pilihan yang terbaik. Istri-istri kaum yang termulia. Mereka memandang dengan mata yang menyejukkan.” Dan mereka juga mendendangkan: “Kami adalah wanita-wanita yang kekal, tidak akan mati. Kami adalah wanita-wanita yang aman, tidak akan takut. Kami adalah wanita-wanita yang tinggal, tidak akan pergi.” (Shahih Al Jami’ nomor 1557)

Apakah Ciri-Ciri Wanita Surga

Apakah hanya orang-orang beriman dari kalangan laki-laki dan bidadari-bidadari saja yang menjadi penduduk Surga? Bagaimana dengan istri-istri kaum Mukminin di dunia, wanita-wanita penduduk bumi?
Istri-istri kaum Mukminin yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di dunia.
Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Diantara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah:
1. Bertakwa.
2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.
3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.
4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.
5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.
6. Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.
7. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.
8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.
9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.
10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.
11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.
12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).
13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.
14. Berbakti kepada kedua orang tua.
15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.
Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga yang kami sadur dari kitab Majmu’ Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. AllahTa’ala berfirman:
“ … dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An Nisa’: 13)
Wallahu A’lam Bis Shawab.
(Dikutip dari tulisan al ustadz Azhari Asri, judul asli Wanita Ahli Surga Dan Ciri-Cirinya. MUSLIMAH XVII/1418/1997/Kajian Kali Ini)
Baca SelengkapnyaCiri-Ciri Wanita Ahli Surga

Event Terbesar Tahun Ini "Ramadhan"

Puasa merupakan ibadah yang dilaksanakan dengan jalan meninggalkan segala yang menyebabkan batalnya puasa sejak terbit fajar kedua (shadiq) hingga terbenam matahari. 

Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang agung, sebagaimana sabda Nabi, “Islam itu didirikan di atas lima hal; Bersaksi tiada sesembahan yang hak melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, puasa Ramadhan dan berhaji ke Baitullah.” (Muttafaq ‘alaih) 

Keutamaan Puasa Ramadhan 
1. Dengan puasa Ramadhan Allah mengampuni dosa orang yang berpuasa dan memaafkan semua kesalahannya, Nabi bersabda, “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka Allah mengampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim). 

2. Puasa Ramadhan tidak terhingga pahalanya, karena orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala tanpa batas. Setiap muslim amalannya akan diganjar sebesar 10 hingga 700 kali lipat, kecuali puasa. Firman Allah di dalam hadits qudsi, “...Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan mengganjarnya, ia menahan nafsu dan makan karena-Ku.” (HR. Muslim) 

3. Puasa dapat membuka pintu syafa’at nanti pada hari Kiamat. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya puasa dan al-Qur’an memberi syafa’at kepada pelakunya pada hari Kiamat. Puasa berkata, “Ya Tuhanku aku telah menahan hasrat makan dan syahwatnya, maka berilah aku izin untuk memberikan syafa’at kepadanya. Berkata pula al-Qur’an, ”Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya dari tidur untuk qiyamullail, maka berilah aku izin untuk memberikan syafa’at kepadanya. Nabi bersabda, “Maka keduanya diberikan izin untuk memberi syafaat.” (HR. Ahmad)
Meraih Keutamaan Ramadhan
Allah telah mengistimewakan bulan Ramadhan dari bulan-bulan lainnya dengan berbagai keutamaan. Maka sepatutnya kita menyambutnya dengan taubat nasuha dan tekad meraih kebaikan sebanyak-banyaknya di bulan suci ini. Berikut kiat-kiatnya, 

1. Berpuasa dengan benar 
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa berpuasa karena keimanan dan semata-mata mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim). 
Yang perlu diperhatikan agar bisa berpuasa dengan benar; 
(a) Menjauhi kemaksiatan, perkataan dan perbuatan sia-sia. 
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang tidak menahan diri dari ucapan dusta dan perbuatan buruk maka sedikit pun Allah tidak sudi menerima puasanya meskipun ia menahan diri dari makan dan minum.” (HR. al-Bukhari). 
(b) Berniat puasa pada malamnya, mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka dengan membaca doa berbuka,

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ إِنْ شَاءَاللهُ
“Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap, Insyaallah.” (HR. Abu Dawud)
2. Shalat Tarawih 
Nabi bersabda, “Barangsiapa menunaikan qiyamullail pada bulan Ramadhan, karena keimanan dan mengharapkan pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim) 

“Siapa saja yang shalat Tarawih bersama imam hingga selesai, akan ditulis baginya pahala shalat semalam suntuk.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ibnu Majah). 

3. Bershadaqah 
Rasulullah adalah orang yang sangat dermawan; kebaikan dan kedermawanan beliau pada bulan Ramadhan melebihi angin yang berhembus. Rasulullah bersabda, “Seutama-utama shadaqah adalah shadaqah di bulan Ramadhan.” (HR. at-Tirmidzi) 

Shadaqah ini di antaranya adalah: 
(a) Memberi makan 
Para Salafush Shalih senantiasa berlomba dalam memberi makan kepada orang lapar dan yang membutuhkan. Nabi bersabda, “Siapa saja di antara orang mukmin yang memberi makan saudaranya sesama mukmin yang lapar, niscaya Allah akan memberinya buah-buahan Surga. Siapa saja di antara orang mukmin yang memberi minum saudaranya sesama mukmin yang haus, niscaya Allah akan memberinya minuman dari Rahiqul Makhtum.”(HR. at-Tirmidzi dengan sanad hasan). 

(b) Menyediakan makanan berbuka 
Nabi bersabda, “Barangsiapa menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, niscaya ia akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.” (HR. at-Tirmidzi, hasan shahih). 

Dalam riwayat lain dikatakan, “…menjadi penghapus dosanya dan menjadi pembebas dirinya dari api Neraka…” 

4. Banyak membaca al-Qur’an 
Malaikat Jibril memperdengarkan al-Qur’an kepada Rasulullah pada bulan Ramadhan. Utsman bin Affan mengkhatamkannya pada setiap hari Ramadhan. Sebagian Salafush Shalih mengkhatamkan setiap 3 malam sekali dalam shalat Tarawih. Imam asy-Syafi’i dapat mengkhatamkan 60 kali di luar shalat dalam bulan Ramadhan. 


5. Tetap duduk di dalam masjid hingga terbit matahari 
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa shalat fajar berjama’ah di masjid, kemudian tetap duduk berdzikir mengingat Allah, hingga terbit matahari lalu shalat dua raka’at (Dhuha), maka seakan-akan ia mendapat pahala haji dan umrah dengan sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. at-Tirmidzi, dishahihkan oleh al-Albani). 

6. Mencari malam Lailatul Qadar 
Terutama pada malam-malam ganjil di akhir Ramadhan dengan memperbanyak doa,

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan menyukai untuk mengampuni, maka ampunilah aku.” (HR. at-Tirmidzi) 

“Barangsiapa shalat di malam Lailatul Qadar karena keimanan dan mengharapkan pahala, niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim). “Diampuni juga dosa yang akan datang.” (dalam Musnad ahmad dari ‘Ubadah). 

7. I’tikaf 
Yakni menetapi masjid dan berdiam di dalamnya dengan niat mendekatkan diri kepada Allah. 
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Bila masuk 10 (hari terakhir bulan Ramadhan) Nabi mengencangkan kainnya (menjauhkan diri dari menggauli istrinya), menghidupkan malamnya dengan ibadah dan membangunkan keluarganya.” (HR. al-Bukhari). 

“Bahwasanya Nabi senantiasa ber’itikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan hingga Allah mewafatkan beliau.” (HR. al-Bukhari dan Muslim) 

8. Umrah di bulan Ramadhan 
Rasulullah bersabda, “Umrah di bulan Ramadhan sama seperti ibadah haji.” Dalam riwayat lain, “...sama seperti menunaikan haji bersamaku.” (HR. al-Bukhari dan Muslim) 

9. Memperbanyak istighfar, dzikir dan doa 
Terutama di saat sahur, berbuka, hari Jum’at, dan sepertiga malam terakhir sepanjang bulan Ramadhan.
Hukum dan Golongan Manusia Dalam Berpuasa
1. Puasa diwajibkan kepada setiap muslim, baligh, mampu dan bukan dalam keadaan safar(bepergian). 
2. Orang kafir tidak diwajibkan berpuasa dan jika ia masuk Islam tidak diwajibkan mengqadha’(mengganti) puasa yang ditinggalkannya selama ia belum masuk Islam. 
3. Anak kecil di bawah usia baligh tidak diwajibkan berpuasa, tetapi dianjurkan untuk dibiasakan berpuasa. 
4. Orang gila tidak wajib berpuasa dan tidak dituntut untuk mengganti puasa dengan memberi makan, walaupun sudah baligh. Begitu pula orang yang kurang akalnya dan orang pikun. 
5. Orang yang sudah tidak mampu untuk berpuasa disebabkan penyakit, usia lanjut, sebagai pengganti puasa ia harus memberi makan setiap hari satu orang miskin (membayar fidyah). 
6. Bagi seseorang yang sakit dan penyakitnya masih ada kemungkinan untuk dapat disembuhkan, jika ia merasa berat untuk menjalankan puasa, maka dibolehkan baginya tidak berpuasa, tetapi harus mengqadha’nya setelah sembuh. 
7. Wanita yang sedang hamil atau sedang menyusui jika dengan puasa ia merasa khawatir terhadap kesehatan dirinya dan anaknya, maka dibolehkan tidak berpuasa dan kemudian mengqadha’nya di hari yang lain. 
8. Wanita yang sedang haidh atau nifas, tidak boleh berpuasa dan harus mengqadha’nya pada hari yang lain. 
9. Orang yang terpaksa berbuka puasa karena hendak menyelamatkan orang yang hampir tenggelam atau terbakar, maka ia mengqadha’ puasa yang ditinggalkan itu pad
a hari yang lain. 
10. Bagi musafir boleh memilih antara berpuasa dan tidak berpuasa. Jika memilih tidak berpuasa, maka ia harus mengqadha’nya di hari yang lain. Hal ini berlaku bagi musafir sementara, seperti bepergian untuk melaksanakan umrah, atau musafir tetap, seperti sopir truk dan bus (luar kota), maka bagi mereka boleh tidak berpuasa selama mereka tinggal di daerah (negeri) orang lain dan harus mengqadha’nya. (Buletin An-Nur Edisi Th. XVIII No. 871/ Jum`at IIl/Sya'ban 1433 H/ 20 Juli 2012 M.

Sumber: 

1. Brosur tentang Puasa Ramadhan, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin. 
2. Kaifa Na’isyu Ramadhan, Syaikh Abdullah ash-Shalih.
Baca SelengkapnyaEvent Terbesar Tahun Ini "Ramadhan"

Kiat Meraih Ilmu

Kiat Meraih Ilmu yang Hakiki salah satunya Bersihkan Hatimu..Di antara cara agar seseorang mudah meraih ilmu din (ilmu agama) adalah dengan membersihkan hatinya terlebih dahulu dari berbagai noda yang mengotorinya. Kiat ini bisa ditempuh ketika seseorang ingin menghafalkan Al Qur’an dan melekatkan ilmu dalam hatinya.
Ilmu itu diterima oleh suatu wadah. Dan wadah yang menerima ilmu itu adalah hati. Sebagaimana suatu wadah yang ingin ditempati tentu perlu dibersihkan terlebih dahulu. Maka demikian pula dengan keadaan hati ketika akan dimasuki ilmu. Semakin bersih hati, semakin mudah ilmu itu diterima.
Oleh karenanya, siapa saja yang ingin mudah meraih ilmu, maka hendaklah ia bersihkan hatinya terlebih dahulu. Bersihnya hati adalah dengan bersih dari dua halal:
1- Bersih dari kotoran syubhat
2- Bersih dari kotoran syahwat
Bersihnya hati adalah perkara yang amat penting. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi wahyu, beliau diperintahkan untuk melakukan hal ini terlebih dahulu. Sebagaimana Allah Ta’ala firmankan,
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
Dan pakaianmu bersihkanlah” (QS. Al Mudattsir: 4). Ayat ini ditafsirkan pula dengan bersihkanlah hatimu.
Kita pasti malu jika ada yang melihat pakaian kita yang dekil (kotor). Seharusnya kita juga merasa malu jika Allah melihat hati kita yang kotor yang penuh dosa.
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
Sesungguhnya Allah tidak memperhatikan rupa dan harta kalian. Akan tetapi yang Allah lihat adalah hati dan amal kalian” (HR. Muslim no. 2564).
Siapa yang mensucikan hatinya, maka ilmu akan mudah menghampirinya. Siapa yang tidak mensucikan hatinya, maka ilmu akan pergi. Sehingga dari sini kita lihat sebagian yang meraih ilmu malah tidak memperhatikan ini. Hari-hari mereka malah lebih sering diisi dengan syahwat dan syubhat. Lihat saja mereka masih sering melihat gambar-gambar yang haram, kata-kata kotor, perbuatan mungkar, dan menikmati kemungkaran. Bagaimana orang-orang seperti ini bisa meraih ilmu.
Sahl bin ‘Abdullah rahimahullah berkata, “Cahaya ilmu sulit masuk pada hati yang masih terisi dengan sesuatu yang Allah benci.”
Wallahul muwaffiq.

[Faedah dari guru kami, Syaikh Sholih bin ‘Abdullah bin Hamad Al ‘Ushoimiy -semoga Allah berkahi umur beliau- dalam pelajaran Kitab Ta’zhimul ‘Ilmi karya beliau di Masjid Nabawi, 5 Rabi’ul Awwal 1434 H]
Baca SelengkapnyaKiat Meraih Ilmu

Seorang Muslim Cermin Bagi Saudaranya

Seorang muslim adalah cermin bagi saudaranya

Coba kita perhatikan ketika kita melihat kaca, lalu melihat ada sesuatu yang kotor di tubuh kita di cermin tersebut, maka tentu kita akan bersihkan. Hasil cerminan itulah saudara kita. Jadi salinglah menghendaki kebaikan satu dan yang lain, bukan malah ingin mengotori.
Berikut hadits-hadits yang dibawakah oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrod.
Dari Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
الْمُؤْمِنُ مِرَآةُ أَخِيْهِ، إِذَا رَأَى فِيْهِ عَيْباً أَصْلَحَهُ
"Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya. Jika dia melihat suatu aib pada diri saudaranya, maka dia memperbaikinya.” (Hasan secara sanad)
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda,
المؤمن مرآة أخيه، والمؤمن أخو المؤمن؛ يكف عليه ضيعته، ويحوطه من ورائه
"Seorang Mu'min adalah cermin bagi saudaranya. Seorang mukmin adalah saudara bagi mukmin yang lain. Dia tidak merusak harta miliknya dan menjaga kepentingannya.” (Hasan) Ash Shahihah (6/923): [Abu Dawud: 40-Kitab Al Adab, 49-Bab Fin Nashihah].
Dari Al Mustaurid, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda,
من أكل بمسلم أكلة؛ فإن الله يطعمه مثلها من جهنم، ومن كُسِيَ برجل مسلم، فإن الله عز وجل يكسوه من جهنم، ومن قام برجل مقام رياء وسمعة؛ فإن الله يقوم به مقام رياء وسمعة يوم القيامة
"Siapa yang mencari makan dengan (mengorbankan) seorang muslim, Allah ta'ala akan memberinya makan dengan yang semisal dari neraka Jahannam. Dan siapa yang mencari pakaian dengan (mengorbankan) seorang muslim, sesungguhnya Allah ta'ala akan memberinya pakaian dari Jahannam. Dan siapa yang menempati suatu kedudukan dengan tujuan riya dan sum'ah, Allah akan menempatkannya pada kedudukan orang yang riya dan sum'ah di hari kiamat.” (Shahih) Ash Shahihah (924): [Abu Dawud: 40-Kitab Al Adab, 35-Bab Fil Ghibah].
Semoga Allah senantiasa membekali kita dengan akhlak mulia.
Baca SelengkapnyaSeorang Muslim Cermin Bagi Saudaranya

Waktu Laksana Pedang

Waktu Laksana Pedang

Benarlah kata orang, waktu laksana pedang. Jika kita tidak mampu memanfaatkannnya, waktu sendiri yang akan menebas kita. Semangatlah dalam memanfaatkan waktu luang Anda dalam kebaikan, bukan dalam maksiat. Karena jika kita tidak disibukkan dalam kebaikan, tentu kita akan beralih pada hal-hal yang sia-sia yang tidak ada manfaat.
Tidak Mampu Menghitung Nikmat Allah
Sungguh telah banyak nikmat yang telah dianugerahkan Allah Ta’ala kepada kita. Jika kita mencoba untuk menghitung nikmat tersebut niscaya kita tidak akan mampu untuk menghitungnya. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak mampu untuk menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (ni’mat Allah).” (QS Ibrahim [14] : 34)
Dalam Taisir Al Karimir Rahman, Syaikh As Sa’di mengatakan, “Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak mampu untuk menghitungnya” maka lebih-lebih lagi untuk mensyukuri nikmat tersebut. “Sungguh manusia benar-benar zholim dan kufur”. Itulah tabiat manusia di mana : (1) dia zholim dengan melakukan maksiat, (2) kurang dalam menunaikan hak Rabbnya, dan (3) kufur terhadap nikmat Allah Ta’ala. Dia tidak mensyukurinya, tidak pula mengakui nikmat tersebut kecuali bagi siapa yang diberi hidayah oleh Allah untuk mensyukuri nikmat tersebut dan mengakui hak Rabbnya serta menegakkan hak tersebut.”
Kenikmatan yang Terlupakan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan kepada kita bahwa waktu luang merupakan salah satu di antara dua kenikmatan yang telah diberikan Allah Ta’ala kepada manusia. Tetapi sangat disayangkan, banyak di antara manusia yang melupakan hal ini dan terlena dengannya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Ada dua kenikmatan yang banyak dilupakan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang”. (Muttafaqun ‘alaih)
Ibnu Hajar dalam Fathul Bari membawakan perkataan Ibnu Baththol. Beliau mengatakan,”Makna hadits ini adalah bahwa seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang mendapatkan seperti ini, maka bersemangatlah agar tidak tertipu dengan lalai dari bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan oleh-Nya. Di antara bentuk syukur adalah melakukan ketaatan dan menjauhi larangan. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, dialah yang tertipu.”
Ibnul Jauzi dalam kitab yang sama mengatakan, ”Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun dia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dalam aktivitas dunia. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun dia dalam keadaan sakit. Apabila tergabung kedua nikmat ini, maka akan datang rasa malas untuk melakukan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu (terperdaya).
Itulah manusia. Banyak yang telah terbuai dengan kenikmatan ini. Padahal setiap nikmat yang telah Allah berikan akan ditanyakan. Allah Ta’ala berfirman,
ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
Kemudian kamu pasti akan ditanya tentang kenikmatan (yang kamu bermegah-megahan di dunia itu)”. (QS At Takaatsur [102] : 8)
Waktu yang Telah Berlalu Tak Mungkin Kembali Lagi
Penyesalan terhadap waktu yang telah berlalu adalah penyesalan yang tinggal penyesalan. Ingatlah, waktu yang sudah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi.
الوقت أنفاس لا تعود
Waktu adalah nafas yang tidak mungkin akan kembali.
Syaikh ‘Abdul Malik Al Qosim berkata, “Waktu yang sedikit adalah harta berharga bagi seorang muslim di dunia ini. Waktu adalah nafas yang terbatas dan hari-hari yang dapat terhitung. Jika waktu yang sedikit itu yang hanya sesaat atau beberapa jam bisa berbuah kebaikan, maka ia sangat beruntung. Sebaliknya jika waktu disia-siakan dan dilalaikan, maka sungguh ia benar-benar merugi. Dan namanya waktu yang berlalu tidak mungkin kembali selamanya.” (Lihat risalah “Al Waqtu Anfas Laa Ta’ud”, hal. 3)
Hendaknya kita sadar bahwa waktu merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi seorang hamba. Sungguh disayangkan jika waktu belalu begitu saja tanpa digunakan untuk melakukan ketaatan dan beribadah kepada Allah Ta’ala yang telah banyak memberikan nikmat kepada kita.
Waktu Laksana Pedang
Jika kita tidak pandai menggunakan pedang, niscaya pedang tersebut akan menebas diri kita sendiri. Demikian juga waktu yang telah diberikan oleh Allah Ta’ala. Jika kita tidak mampu memanfaatkannya untuk berbuat ketaatan kepada-Nya, niscaya waktu akan menjadi bumerang bagi diri kita sendiri.
Dalam kitab Al Jawaabul Kaafi karya Ibnul Qayyim disebutkan bahwa Imam Syafi’i pernah mendapatkan pelajaran dari orang sufi. Inti nasehat tersebut terdiri dari dua penggalan kalimat berikut:
الوقت كالسيف فإن قطعته وإلا قطعك، ونفسك إن لم تشغلها بالحق وإلا شغلتك بالباطل
Waktu laksana pedang. Jika engkau tidak menggunakannya, maka ia yang malah akan menebasmu. Dan dirimu jika tidak tersibukkan dalam kebaikan, pasti akan tersibukkan dalam hal yang sia-sia.”
Saudaraku, senantiasalah engkau meminta pada Allah kebaikan pada hari ini dan hari besok karena hanya orang yang mendapatkan taufik dan pertolongan Allah Ta’ala yang dapat selamat dari tebasan pedang waktu.
Ibnu Mas’ud berkata,
ﻣﺎ ﻧﺪﻣﺖ ﻋﻠﻰ ﺷﻲﺀ ﻧﺪﻣﻲ ﻋﻠﻰ ﻳﻮﻡ ﻏﺮﺑﺖ ﴰﺴﻪ ﻧﻘﺺ ﻓﻴﻪ ﺃﺟﻠﻲ ﻭﱂ ﻳﺰﺩ ﻓﻴﻪ ﻋﻤﻠﻲ.
Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, ajalku berkurang, namun amalanku tidak bertambah.
Al Hasan Al Bashri berkata,
ﻣﻦ ﻋﻼﻣﺔ ﺇﻋﺮﺍﺽ ﺍﷲ ﻋﻦ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﺃﻥ ﳚﻌﻞ ﺷﻐﻠﻪ  ﻓﻴﻤﺎ ﻻ ﻳﻌﻨﻴﻪ ﺧﺬﻻﻧﺎﹰ ﻣﻦ ﺍﷲ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ
Di antara tanda Allah berpaling dari seorang hamba, Allah menjadikannya sibuk dalam hal yang sia-sia sebagai tanda Allah menelantarkannya.”
Semoga dengan nasehat sederhana ini membuat kita semakin sadar akan memanfaatkan waktu dalam kebaikan. Wallahu waliyyut taufiq.
 -Muhammad Abduh Tuasikal-
Baca SelengkapnyaWaktu Laksana Pedang